Mami punya cerita yang lumayan seru loh. Ubii mau tau? Mami ceritakan yah pada Ubii. Kemarin hari Minggu tanggal 5 Oktober, kita berjalan-jalan ke Ambarrukmo Plaza berdua. Yah, sebetulnya nggak bener-bener murni berdua sih. Kita berangkat sama Anezka dan Tante Indri naik motor. Tapi sesampainya di Ambarrukmo Plaza, kita berpisah dengan mereka karena Tante Indri harus memberikan kursus Bahasa Inggris untuk muridnya di salah satu cafe, jadi kita jalan-jalan berdua deh. Just you and me.
Ubii dan Anezka sebelum berangkat ke Ambarrukmo Plaza |
Ubii ingat nggak kalau Ubii selalu ketakutan kalau naik motor? Iya, dulu Ubii pasti langsung panik kalau terkena hembusan angin terus Ubii jadi menjerit. Kemarin, Mami beranikan ajak Ubii bermotor dari rumah ke mall. Ini jarak terjauh Ubii dibonceng di motor. Mami pikir, sampai kapan Ubii mau takut-takut? Padahal sebetulnya bakal enak banget kalau Ubii bisa terbiasa bermotor supaya kita berdua lebih mandiri ke mana-mana. Nggak perlu tunggu Papi bisa mengantar. Maklum ya Ubii, Mami belum bisa menyetir mobil. Mami kan genk motor hahahaha. Ya sudah deh, akhirnya Mami nekat. Seperti biasanya, Ubii ketakutan. Biasanya kalau Ubii sudah begitu, Mami juga jadi panik sendiri. Kemarin Mami coba untuk lebih tenang supaya bisa menenangkan Ubii. Mami peluk Ubii erat-erat. Mami tutupi kepala Ubii dengan gendongan. Mami bernyanyi supaya Ubii rileks. 3/4 perjalanan, Ubii masih menangis. Ubii menjejak-jejakkan kaki dan mendongak-dongakkan kepala. Tapi 1/4 perjalanan, akhirnya Ubii tertidur pulas. Horeee! :))
Dear Ubii,
Sebenarnya kemarin Mami juga sempat khawatir apa Mami bisa bawa Ubii sendirian di mall. Apalagi Mami bawa obat dan harus meminumkan obat siang pada Ubii. Mami siapkan dulu semuanya di tas Ubii, jangan sampai ada yang tertinggal. Mami bawa susu, tissue basah, mainan, obat, sendok kecil, slabber, popok, dan tentunya alat bantu dengar Ubii. Mami memang belum pasangkan alat bantu dengar Ubii sejak di rumah karena Mami takut alatnya terjatuh di jalan. Sesampainya di mall, Ubii masih tidur. Kita berpisah dengan Tante Indri dan Anezka setelah janjian nanti mau ketemu lagi pukul berapa dan di mana. Terus kita jalan-jalan berdua. Pertama-tama, kita ke Informa karena Mami pengen survey harga kursi dan meja belajar kecil. Harganya masih belum cocok di kantong, jadi Mami ambil pamflet harganya saja deh. Hihihi. Lalu Mami ke ELC karena Mami ingin belikan Ubii pasir halus untuk kegiatan motorik Ubii. Ternyata harganya terjangkau. Harganya Rp 119.000 untuk pasir sebanyak 5 kg. Itu sedang diskon untungnya. Horeee lagi. :))
Saat di ELC ternyata Ubii terbangun. Mami sudah siap-siap kalau Ubii cranky. Eits, ternyata Mami salah. Ubii sama sekali nggak rewel. Justru tersenyum sambil melihat-lihat, "Ini di mana ya?" Mami lega sekali. Segera deh Mami cus ke kasir untuk membayar pasirnya. Saat itu sudah 2 jam berselang sejak kita berangkat dari rumah. Mami pikir, Ubii pasti haus. Jadi Mami cari kursi di mana kita bisa duduk. Kebetulan ELC satu lantai dengan Centro dan di depan Centro ada 2 buah kursi panjang, jadi Mami menuju ke sana. Eh ternyata Ubii nggak mau minum susu. Ubii masih terlalu excited lihat banyak lampu dan keramaian orang lalu-lalang. Ubii ngikik-ngikik terus. Ya sudah, Mami simpan lagi susunya. Lalu, Mami mengeluarkan alat bantu dengar Ubii untuk dipasangkan di telinga Ubii. Langsung deh kita jadi tontonan. Banyak yang langsung melirik dan memperhatikan telinga Ubii. Mami cuma senyum-senyum saja. Berhubung saat itu sudah siang, sudah jam minum obat, jadi Mami siapkan obat siang Ubii. Ternyata gampang sekali. Ubii langsung menelan obatnya tanpa aneh-aneh. Orang-orang juga masih memperhatikan apalagi saat Mami memencet hidung Ubii supaya Ubii menelan obatnya. Syukurlah, hari itu mood Mami sedang baik. Jadi Mami juga bisa berbalas senyum dengan mereka, biasanya Mami agak judes. Hehehe.
Dear Ubii,
Mami pikir Ubii akan mau minum susu di tempat yang agak sepi. Jadi Mami menuju ke nursing room. Ternyata sedang sepi, hanya ada seorang ibu yang menyusui anaknya. Space sofa yang kosong masih cukup luas. Jadi Mami keluarkan alas dan jembrengkan (apa ya Bahasa Indonesia nya?) di sofa lalu Mami baringkan Ubii di situ. Ternyata Ubii masih belum mau minum susu. Ya sudah yuk kita makan saja. Kita makan siang di sebuah tempat makan di dalam mall yang memang menyediakan baby chair. Eh, Ubii makan lahap sekali lho. Ubii lapar ya ternyata? Mami menyuapi Ubii sambil Mami juga makan. Ubii masih ceria sekali. Setelah makan, baru Ubii mau minum susu deh.
Nah, ada cerita lagi. Kebetulan meja tempat kita makan persis di bagian terluar tempat makan nya, jadi dekat dengan pengunjung mall yang sedang lalu-lalang. Tiba-tiba ada 2 anak gadis muncul entah dari mana. Mungkin kedua kakak itu sudah TK B atau kelas 1-2 SD. Dari jarak sekitar 5 meter, mereka kompak saling berbisik sambil menunjuk-nunjuk alat bantu dengar Ubii. Mami kira bahwa Mami sudah terbiasa dengan hal itu. Mami kira bahwa Mami sudah betul-betul ikhlas. Ternyata tabungan ikhlas Mami masih perlu diperbanyak. Ada sepersekian detik saat itu di mana hati Mami mencelos dan sedih. Tiba-tiba jadi terbayang bagaimana kalau Ubii diejek di sekolah nanti karena Ubii memakai alat bantu dengar. Biasanya, di sepersekian detik itu ada Papi sehingga Papi langsung menepuk Mami seolah berkata, "Let it go, Mi." Tapi kemarin nggak ada Papi. Mami sempat bingung harus bagaimana. Tapi, syukurlah, kemarin mood Mami sedang betul-betul baik. Rasanya seperti Tuhan lah yang menguatkan Mami langsung. Mami jadi bisa tersenyum kepada dua kakak itu. Lalu Mami panggil mereka, "Kakak lihat apa? Ayo sini kenalan sama adik." Terima kasih Tuhan untuk momen itu.
Tak lama kemudian, Tante Indri dan Anezka menyusul kita. Tapi ternyata mereka sudah makan siang. Jadi kita lanjutkan jalan-jalannya bersama. Tante Indri ingin membeli sandal di Centro, jadi kita ikut ke Centro. Berhubung Mami sedang bokek, Mami nggak ikut lihat-lihat sandal. Takut kepengen. Hihihi. Jadi kita duduk-duduk saja menunggu Tante Indri. Kita duduk di sebelah seorang Oma yang sedang menunggui anaknya mencoba sepatu. Ujian keikhlasan ternyata masih berlanjut. Oma tersebut memperhatikan terus kedua telinga Ubii. Mami cuma senyum dan mengangguk sopan. Lalu, Oma memberanikan diri bertanya dan mulailah percakapan kami.
"Anaknya umur berapa?"
"Hampir 2,5 tahun, Tante."
"Sudah bisa apa?"
"Baru belajar duduk sendiri, Tante."
"Wah kok telat banget. Badannya juga kecil ya."
"Iya, Tante. Dulu saya terinfeksi virus Rubella saat hamil, jadi anak saya punya gangguan kesehatan. Makanya dia pakai alat bantu dengar juga karena dia juga tuna rungu akibat Rubella nya."
"Ckckck, ya ampun, kasihan banget ya. Kasihan nya kamu nak, siapa nama anaknya?"
"Namanya Ubi, Tante. Dulu badannya malah kaku banget, sekarang bisa seperti ini walau terlambat itu sudah berkat sekali."
"Oh ya, kalau gitu emang ini ya dah baik. Yang penting sabar ya, telaten. Dulu kena virus sekarang bisa kayak gini udah bagus."
Yah, akhirnya Oma tersebut berbalik menyemangati Mami. Sekalian saja, Mami manfaatkan kesempatan itu untuk menceritakan apa itu Rubella, apa itu TORCH, apa saja dampaknya pada janin, dan lain-lain. Rasanya....... senang sekali. Sebenarnya, saat Oma berkata bahwa Ubii kasihan sekali, Mami langsung sebal dan sedih. Mami nggak terlalu suka Ubii diberi kata-kata kasihan seperti itu. Sepersekian detik di mana Mami bingung harus bagaimana pun datang lagi. Lagi-lagi Tuhan sendiri lah yang memberi kekuatan. Mami bisa tetap tersenyum dan malah punya kesempatan bercerita tentang Rubella. Terima kasih Tuhan.
Dear Ubii,
Mami bosan duduk-duduk di situ. Ubii sih nggak rewel sama sekali. Justru Ubii malah tertawa terus. Nah, tiba-tiba Mami berpikir, "Ah, mumpung Ubii lagi ceria-ceria nya, kayaknya asyik kalau photo box berdua sama Ubii." Ya sudah, kita menuju ke lantai atas setelah pamit pada Tante Indri. Syukurlah, photo box nya sedang sepi jadi kita nggak perlu mengantre. Padahal biasanya ramai sekali lho kalau hari Minggu. Jepret-jepret-jepret. Pas sekali kemarin kita kompak memakai baju warna pink. Ubii mau lihat hasil foto berdua dengan Mami, nggak? Ini dia:
Saat menunggu foto nya diedit dan dicetak, Mami tiba-tiba teringat sebuah keinginan Mami yang belum terwujud. Ubii tau nggak apa itu? Mami pengen sekali menaikkan Ubii di odong-odong. Ubii belum pernah naik odong-odong sebelumnya karena dulu kemampuan duduk Ubii belum baik. Tiap lihat anak-anak naik odong-odong, Mami selalu membayangkan kapan ya Ubii bisa naik odong-odong seperti mereka. Sekarang kemampuan duduk Ubii sudah jauh lebih baik, jadi Mami pengen coba. Kebetulan ada Game Fantasia di belakang photo box. Nggak jauh kan yah, Ubii. Jadi Mami menuju ke sana dan mengisi credit kartu Game Fantasia milik Mami. Ada 3 odong-odong. Bentuk kuda, mobil, dan perahu. Odong-odong mobil dan perahu terlalu besar untuk Ubii. Kursi nya terlalu luas jadi Ubii nggak akan bisa menyandarkan punggung Ubii. Jadi kita main odong-odong kuda saja ya.
Ubii, kamu sudah bisa naik odong-odong. Mami girang sekali sampai Mami naikkan Ubii 3 kali di odong-odongnya. Masih pengen lagi sih, tapi sudaha da yang antre. Hehehe. Seperti biasa, kali pertama Ubii mencoba sesuatu, Ubii masih banyak diam dan cool nya. Baru di kali ke-3, Ubii terlihat bisa lebih menikmati. Mami pasti ingat momen ini.
Hari Minggu 5 Oktober 2014 - Ubii pertama kali naik odong-odong. :)))))))))
Dear Ubii,
Setelah semuanya selesai, kita berempat nggak langsung pulang. Kita singgah dulu di sebuah baby spa nggak jauh dari mall. Di sana, Ubii berenang dan diberi massage. Itu gratis karena baby spa nya masih baru sehingga pemiliknya masih ingin memberi kesempatan pada para terapis di sana untuk terbiasa mengajak anak-anak berenang dan memberi massage. Asyik kan? Hehehe.
Ubii senang sekali berenang. Ubii bahkan mewek saat diangkat. Aduh, Ubii... Tangan Ubii sudah berkerut-kerut loh itu. Nanti Ubii masuk angin, gimana?
Setelah berenang, Ubii di-massage. Ubii keenakan. Ubii jatuh tertidur di akhir sesi massage. Tapi sebelumnya, Ubii punya ekpresi-ekspresi lucu. Mami foto semuanya. :))
Oh ya, kita bermotor lagi dari Ambarrukmo Plaza ke baby spa. Ubii sudah nggak ketakutan lagi. Horeeeeee! :))
Dear Ubii,
Mami senang sekali. Terima kasih ya, Ubii. Kemarin Ubii sangat ceria dan terus tertawa. Ubii sama sekali nggak rewel dan menyusahkan Mami. Terima kasih untuk photo box pertama kita dan semua pengalaman berduaan kita kemarin. Terima kasih karena keceriaan Ubii kemarin betul-betul membuat Mami semangat dan ber-mood baik sehingga Mami bisa mengatasi sepersekian detik di mana Mami merasa sedih dan bingung harus berbuat apa saat orang-orang memperhatikan dan menunjuk-nunjuk alat bantu dengar Ubii. Kita saling menguatkan ya, Sayang.
Mami cinta mati sama Ubii.
Love,
Your mommy
@gesgeesges
:*
BalasHapusbeneran g kebayang gimana nanti ubi besar dan baca blog maminya......hug n kiss mwah2 buat ubi ^^
BalasHapusDear Ubii, seru sekali jalan-jalan ke mal sama mami... Seneng? Pasti dong ya. Tante Haya suka deh liat foto-foto ubii apalagi yang duaan sama mami... hihihi soalnya tante Haya nggak bisa kompakan baju sama abang Anas dan abang Azzam anak-anak tante... :D pada nggak mau pake baju pink mereka :D
BalasHapusSehat dan ceria ya Ubii...
sehat selalu ubii sayang.. tambah cerdas Dan pintar.. aamiin..
BalasHapuswuih serunya nge-mall sama mami ya ubii? ikhsan-ikhfan juga paling seneng kalau ke amplaz maen di game fantasia
BalasHapusUbiiiiii waktu itu Jiwo ada di ambarukmo plaza dan Mami ubii gak mau nyusulin.. Mami Ubii pilih kasiiiihhhhh >:(
BalasHapusternyata ubi seumuran arfan.
BalasHapusUbi Tantik, selalu ceria ya, Nak. ^^
Horeee... Ubii sudah bisa naik odong-odong!!!! Maminya nanti bakalan kelimpungan ditagih naik odong-odong tiap hari... :))))))
BalasHapusUbii cantik, suka ya naik odong-odong? Sama dong, kayak anak tante..Bilang sama Mama ya, makasiiiih sudah mau ngajak Ubii jalan-jalan dan naik odong-odong...
BalasHapusTerus berjuan ya Ubii
Ubii sama mami yg kuat ya, pasti akan banyak sekali yg memperhatikan Ubii, karna Ubii itu spesial.. :)
BalasHapusYg sabar ya Mami Ubii :)
Ubii asyik ya main odong2, kakak thifa dan dek hana juga suka lho. Kapan2 naik odok2 bareng yaa
BalasHapusasiknya Ubii...pinter semua muanya sekarang...keren deh, Bude besok di ajak yaa...
BalasHapusPengalaman banyak banget, satu hari seribu kesan deh yah. Ubii makin cantik, makin pinter. Someday if u read this letter, u can know how much u'r mommy love u :*
BalasHapusHi Grace,
BalasHapusapa kabar? ini Valen yang juga Finalis Kartini Award kemarin.Rencananya minggu depan mau ke Jogja lagi nih.Kalau bisa kita berjumpa yuk sekalian aku juga ada hadiah untuk Ubi...Cee yaa dan test chat di bbm aku ya.Gbu and ubi :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushai Ubi :D
BalasHapuskalo bawa anak kecil emang kayak mau mudik ya, bawa tisu, baju ganti, susu, dll..hehhehe
Aih, Ubii lucu banget, sih. Apalagi gaya waktu pakai dress ungu <3 Dulu aku juga sering diliatin, maklum pakai back brace yang ukurannya lumayan besar (dari dada ke pinggul). Rasanya emang gak nyaman, tapi lama-lama kalau ada yang nanya aku malah senang. Kesempatan buat aku jelaskan apa itu scoliosis, supaya yang lihat tau bahwa bukan cuma aku yang bisa kena, tapi juga mereka dan keluarga :)
BalasHapusWah.. senangnya melihat komentar dari Kak Indi. Mami Ubii ngefans sekali sama Kak Indi loh. Mami sudah baca buku Waktu Aku Sama Mika dan nonton film Mika. Tapi mau komen di blog Kak Indi, Mami takut. Salam kenal ya Kak Indi. Makasih sudah mampir dan makasih atas semangatnya. Kak Indi kok bisa 'nyasar' sampai ke blog Ubii? :))
Hapus